Ramadhanku, Syawalku..
Alhamdulillah wa syukru Illah..
Ramadhan baru saja berakhir. Dan aku sungguh nggak pernah menyangka, kenapa Ramadhan kali ini berakhir begitu cepatnya, tanpa pernah aku merenunginya lebih dalam, tanpa aku bisa bertafakur lebih lama...
Aku pun menangis, di ujung Ramadhan, kehilangan moment-moment indah yang tega berlalu dengan cepatnya. Aku menghiba, semoga Alloh mempertemukanku lagi dengan Ramadhan tahun-tahun depan. Aku menangis, karena tahun ini, adalah tahun ketigaku berulangtahun di bulan penuh berkah, tepat di angka yang sangat bermakna bagi setiap insan, tepat disaat Ramadhan bergulir ke angka 24. Alhamdulillah wa syukru Illah..aku masih diberi kesempatan Alloh untuk mengabdi, berbakti dan menjalani setiap jengkal langkah, dan setiap tarikan nafasku melewati jalan yang telah ditetapkan Alloh.
Akhir Ramadhan, seusai adzan maghrib, aku mulai mendengar takbir di udara, mengumandangkan agungnya asma Alloh... sungguh sangat merdu, membuatku ingin menangis lagi, lebih kencang, lebih dalam, sampai tak terasa aku air mata menetes satu demi satu.
Ba'da Isya, jalan-jalan mulai ramai, bedug takbir ditabuh begitu kencangnya oleh anak-anak kecil sambil berteriak lantang "Allohu Akbar, Allohu Akbar, Allohu Akbar..!!". Obor tampak cerah menyala-nyala di sela-sela udara malam yang basah. Allohu Akbar!
Ya Alloh, aku memohon ampunan, belum genap dosaku kutambal di bulan suci, tapi bulan suci sudah akan meninggalkanku. Ya Alloh, mengapa begitu cepatnya?
1 Syawal.
Hari pertama di bulan baik. Hari kemenangan. Hari bersyukur, menutup puasa kita, mengisinya lagi dengan puasa enam hari yang Insya Alloh akan menambah amalan puasa kita menjadi sepanjang masa.
Satu hal yang sangat aku cinta dari 1 Syawal, bahkan selama bulan indah ini. Yang tampak olehku hanya orang-orang bersuka cita, bersalaman, berpelukan, bertangis bahagia, mengucap syukur yang agung, meminta maaf, memaafkan yang bersalah, berucap salam syukur..
Subhanallah..
Begitu banyak doa terlempar di udara. Begitu banyak cinta kasih saling diberikan antar seluruh umat manusia. Aku hanya ingin, setiap hari 1 Syawal terjadi sepanjang masa. Saling mencintai, saling memafkan, saling mengasihi, saling berbagi...
Alhamdulillah, wa syukru Illah...
Ya Alloh, berikan kami waktu untuk bisa menciptakan setiap hari-hari mendatang menjadi hari 1 Syawal. Aura maaf tersebar di seluruh penjuru bumi, nuansa peleburan dosa, nuansa pencarian makna baru dalam hidup yang lebih baru, hidup yang Insya Alloh penuh makna...
Bulan Syawal, bulan indah...
Bulan penuh doa, bulan penuh keceriaan, penuh kelimpahan. Lihatlah, setiap umat di sekitar kita. Dari yang merayakan sampai yang tidak merayakan, dari yang mampu sampai yang kurang mampu, semua saling mengadakan selamatan kecil. lontong opor, kupat, roti lebaran, buat dibagi-bagikan. berzakat, bersedekah, bermaaf-maafan..
sungguh indah...
Subhanallah,
Alhamdulillah,
Allohu Akbar..
love. rere. arleynova
Ramadhan baru saja berakhir. Dan aku sungguh nggak pernah menyangka, kenapa Ramadhan kali ini berakhir begitu cepatnya, tanpa pernah aku merenunginya lebih dalam, tanpa aku bisa bertafakur lebih lama...
Aku pun menangis, di ujung Ramadhan, kehilangan moment-moment indah yang tega berlalu dengan cepatnya. Aku menghiba, semoga Alloh mempertemukanku lagi dengan Ramadhan tahun-tahun depan. Aku menangis, karena tahun ini, adalah tahun ketigaku berulangtahun di bulan penuh berkah, tepat di angka yang sangat bermakna bagi setiap insan, tepat disaat Ramadhan bergulir ke angka 24. Alhamdulillah wa syukru Illah..aku masih diberi kesempatan Alloh untuk mengabdi, berbakti dan menjalani setiap jengkal langkah, dan setiap tarikan nafasku melewati jalan yang telah ditetapkan Alloh.
Akhir Ramadhan, seusai adzan maghrib, aku mulai mendengar takbir di udara, mengumandangkan agungnya asma Alloh... sungguh sangat merdu, membuatku ingin menangis lagi, lebih kencang, lebih dalam, sampai tak terasa aku air mata menetes satu demi satu.
Ba'da Isya, jalan-jalan mulai ramai, bedug takbir ditabuh begitu kencangnya oleh anak-anak kecil sambil berteriak lantang "Allohu Akbar, Allohu Akbar, Allohu Akbar..!!". Obor tampak cerah menyala-nyala di sela-sela udara malam yang basah. Allohu Akbar!
Ya Alloh, aku memohon ampunan, belum genap dosaku kutambal di bulan suci, tapi bulan suci sudah akan meninggalkanku. Ya Alloh, mengapa begitu cepatnya?
1 Syawal.
Hari pertama di bulan baik. Hari kemenangan. Hari bersyukur, menutup puasa kita, mengisinya lagi dengan puasa enam hari yang Insya Alloh akan menambah amalan puasa kita menjadi sepanjang masa.
Satu hal yang sangat aku cinta dari 1 Syawal, bahkan selama bulan indah ini. Yang tampak olehku hanya orang-orang bersuka cita, bersalaman, berpelukan, bertangis bahagia, mengucap syukur yang agung, meminta maaf, memaafkan yang bersalah, berucap salam syukur..
Subhanallah..
Begitu banyak doa terlempar di udara. Begitu banyak cinta kasih saling diberikan antar seluruh umat manusia. Aku hanya ingin, setiap hari 1 Syawal terjadi sepanjang masa. Saling mencintai, saling memafkan, saling mengasihi, saling berbagi...
Alhamdulillah, wa syukru Illah...
Ya Alloh, berikan kami waktu untuk bisa menciptakan setiap hari-hari mendatang menjadi hari 1 Syawal. Aura maaf tersebar di seluruh penjuru bumi, nuansa peleburan dosa, nuansa pencarian makna baru dalam hidup yang lebih baru, hidup yang Insya Alloh penuh makna...
Bulan Syawal, bulan indah...
Bulan penuh doa, bulan penuh keceriaan, penuh kelimpahan. Lihatlah, setiap umat di sekitar kita. Dari yang merayakan sampai yang tidak merayakan, dari yang mampu sampai yang kurang mampu, semua saling mengadakan selamatan kecil. lontong opor, kupat, roti lebaran, buat dibagi-bagikan. berzakat, bersedekah, bermaaf-maafan..
sungguh indah...
Subhanallah,
Alhamdulillah,
Allohu Akbar..
love. rere. arleynova
Labels: blog competition
0 Comments:
Post a Comment
<< Home